Lansia :
1. Mbah Sawirja(92 tahun)
2. Opa Patricius Ranawikarta (70 tahun)
3. Mbah Sawi (96 tahun)
4. Opa Beni Romulus (73 tahun)
5. Oma Maria Suparni (94 tahun)
OMK Cilacap bersama dengan KKMK serta dengan Om Prapto,Bp.
Yohanes mengunjungi 5 lansia. Kunjungan kami bermaksud untuk lebih peduli
kepada sesama dan terutama para lansia. Kami datang kerumah para lansia
menggunakan sepeda dan gowes gowes,berjalan kaki,dan menggunakan mobil untuk
lansia yang rumahnya cukup jauh dari gereja. Kami datang membawa kue,sedikit
sembako,kenang kenangan IYD dan tentunya doa yang berlimpah.
Hari Rabu,25 Juli 2012, OMK Cilacap mengadakan ziarah dan
kunjungan ke lansia. Pukul 15.30 kami berkumpul dihalaman gereja. Sebagian
besar dari kami membawa sepeda dan sisanya naik gowes gowes. Kami berangkat ke
kuburan katolik “kerkop”. Sesampai di kerkop,kami berdoa bersama-sama untuk
mendoakan Alm.Mbah Martinus Marlingat. Sepengetahuan kami,beliau ini bekas
G30/SPKI dan seorang yang tertutup. Namun,dengan begitu beliau tetap mengimani
Kristus sampai dia wafat dan semoga Beliau berbahagia disurga bersama dengan
Tuhan Yesus. Kami juga mendoakan Alm.Mbah Pardjo. Beliau seorang koster gereja
sejak jaman penjajahan dan sudah sangat dikenal umat sebagai koster yang baik
dan ramah. Bahkan saat kematiannya,banyak umat datang dan mendoakan Alm.Mbah
Pardjo.
Kemudian kami gowes gowes
menuju rumah Mbah Sawirja. Dirumah Mbah Sawirja kami berdoa bersama dan menyanyikan
puji-pujian. Kami juga mengadakan perjamuan dengan makan-makanan ringan. Mbah
Sawirja sudah berumur 92tahun dan dibaptis tahun 1981 oleh Rm.Carolus .Istri
Mbah Sawirja beragama muslim beserta anak-anaknya. Meskipun begitu,Mbah Sawirja
setia kepada istrinya yang berbeda agama dan beliau sangat mengimani Kristus
karena katanya “Setia bukan hanya kepada istri,anak,dan cucu,tetapi setia untuk
Yesus juga sangat penting dan saya percaya Yesus selalu ada dalam hidup saya.
Karna Yesus sendirilah yang memilih saya.”
Jum’at,27 Juli 2012. OMK dan KKMK cilacap mengunjungi rumah
Opa Patricius Ranawikarta yang berumur 70 tahun. Karena rumah Opa jauh dari
gereja,jadi kami naik mobil ke tujuan. Opa sudah menjadi katolik sejak tahun
1981 dan dibaptis oleh Rm.Pet. Kami berdoa bersama-sama untuk Opa yang sudah
sakit struk selama 5 tahun dan separuh badannya tidak bisa digerakkan.Saat kita
doa bersama,kami benar-benar merasa bahwa Roh Kudus benar benar ada dalam kami.
Setelah berdoa,Opa mengatakan bahwa dia merasa bahwa setengah badannya yang
tidak bisa digerakkan,setelah kami berdoa bersama ternyata beliau merasakan
bahwa tangan dan kakinya dapat digerakkan kembali. Disini,mukjizat Tuhan
sungguh memang nyata.
Senin,30 Juli 2012 di Rumah
Mbah Sawi. Pukul 16.00 kami berkumpul digereja. Setelah itu kami gowes gowes
menuju rumah Mbah Sawi. Mbah Sawi berumur 96an. Mbah Sawi sempat menangis
ketika kita berdoa untuknya. Mbah Sawi mempunyai 6 anak dan dimasa
mudanya,beliau pernah mengasuh 29 anak terlantar. Baginya, Mencintai Yesus sama
halnya dengan mencintai suaminya yang telah meninggal. “Yesus sudah seperti
suami saya sendiri” kata beliau.
Rabu,1 Agustus 2012 di rumah
Opa Beni Romulus. Kami berjalan kaki menuju rumah Opa Beni. Sesampainya,kami
berdoa bersama-sama. Opa Beni berumur 73tahun dan beliau dibaptis sewaktu
kecil. Opa Beni menderita lumpuh selama kuranglebih 2 tahun. Beliau seorang
yang tegar dan tidak pernah menangis. Namun,saat kami mengunjunginya,dari saat
kami berdoa untuknya,Beliau meneteskan air mata. Disaat sakitnya,beliau sangat
percaya Tuhan sangat mengasihinya. Pesan beliau untuk kaum muda “Tetap rukun
dan selalulah bersatu. Hidup ini penuh konflik,percaya saja pada Yesus.”
Setelah itu,seperti biasa kami makan makanan ringan bersama Opa Beni.
Kamis,2 Agustus 2012,Kami
mengunjungi Oma Maria Suparni dengan naik gowes gowes dan sepeda. Kami berdoa
bersama-sama. Oma Maria berumur 94tahun. Beliau masih sehat. Oma mempunyai anak
yang seorang frater. Frater Tedi meninggal di usia 22 tahun dipulau seribu.
Walaupun Oma tinggal sendirian dirumah,namun beliau mengatakan “Saya tidak
pernah takut dan tidak pernah sendiri,saya bersama Yesus dan saya akan selalu
ada dalam doa”. Oma Maria sangat mengimani Kristus,beliau sangat senang waktu
kami mengunjunginya. Pesan Oma untuk kaum muda katolik “Yang taat mendengar
firman,ingat kepada sesama dan jangan egois. Semoga semuanya diberkati dan
terimakasih saya merasa bahagia. Puji Tuhan.”
Begitulah pengalaman
kami,OMK Cilacap selama salib IYD dicilacap. Semoga bermanfaat.
(ditulis Omk Cilacap)