MARRIAGE ENCOUNTER

Apakah ME itu?

Suatu gerakan dalam gereja Katholik yg bertujuan memperbarui Gereja untuk kepentingan Dunia, dengan cara membuat keluarga lebih baik, meneguhkan sakramen perkawinan dan sakramen Imamat,

Weekend ME, diperuntukan bagi pasangan suami istri, imam, bruder dan suster.

Sejarah Marriage Encounter Sedunia

Sejarah Marriage Encounter dimulai di Spanyol pada tahun 1952, ketika seorang imam muda bernama Gabriel Calvo Pr, dikunjungi oleh sepasang suami istri. Mereka meminta bimbingan bagaimana mengabdi kepada Tuhan sebagai pasangan. Jadi bukan sebagai pribadi tapi sebagai pasangan. Maka imam muda ini mulai membuat seri pertemuan untuk pasangan suami-istri.

Pater Calvo Pr juga bertugas sebagai pembimbing pelajar sekolah lanjutan atas, Ia menemukan dari pengalaman bahwa kesulitan yang timbul dalam diri anak-anak bimbingannya berhubungan erat dengan keadaan kehidupan orangtua mereka. Akhirnya Calvo sampai pada kesimpulan, bahwa untuk menanganinya harus dimulai dari orangtua sebagai suami-istri, lalu ia membuat pertemuan-pertemuan untuk memperbaiki relasi pasangan suami-istri.

Setelah bekerja selama 10 tahun. akhirnya dihasilkan suatu program, dan dicoba dalam satu weekend di barcelona tahun 1962. dan diberi nama Encuentro Conyugal.
Dan program ini menjalar ke Amerika latin dan kemudian ke Amerika. Di Amerika,sejak tahun1970, weekend diadakan setiap minggu dan New york berkembang menjadi pusat gerakan ME.. Di tahun 1974 dibentuk gerakan sedunia dengan memakai nama Worldwide Chatolic Marriage Encounter.

Saat ini tidak kurang dari 105 negara, termasuk indonesia sudah mengenal Marriage Encounter.

Worldwide Marriage Encounter (WWME) mengatur diri menjadi 7 sekretariat : Asia, Afrika, Europe, Pacific, USA, Canada dan Latin America.

Sejarah Marriage Encounter Indonesia

Suatu hari Sr. Patricia dari Gembala Baik mengikuti weekendnya yang pertama di Amerika. Beliau begitu terkesan oleh pengalamannya, sehingga waktu kembali ke Indonesia, beliau menceritakan kepada Uskup Agung Jakarta Mgr. Leo Soekoto SJ tentang gerakan Marriage Encounter. Bapak Uskup merasa sangat tertarik mengingat di Indonesia juga banyak pasangan mengalami macam-macam masalah dalam hidup perkawinan mereka.

Kemudian Bpk Uskup mengirimkan Pastor Adolf Heuken SJ ke Belgia untuk mengundang Team ME datang ke Indonesia.

Pada tanggal 25-27 Juli 1975 Weekend ME pertama diberikan oleh Team Belgia di Kompleks Evergreen Tugu Puncak. Team Belgia terdiri dari Pastor Guido Heyrbaut Pr, Inneke & Andre de Hondt dan Simmy & Rene Mues. Peserta weekend tersebut terdiri dari 9 pasutri dan 2 imam termasuk Bapa Uskup Agung sendiri. Pada akhir weekend tersebut Bpk Uskup memberikan penilaiannya, bahwa usaha pembinaan keluarga katolik semacam ini baik untuk dilanjutkan dengan menggunakan tenaga sendiri dalam bahasa kita sendiri.

Maka Weekend pertama dalam bahasa Indonesia dapat terlaksana di Samadi Shalom Sindanglaya yang diikuti oleh 13 pasutri dan 2 suster (salah seorang adalah Sr. Patricia yang sangat memberi semangat). Dengan ini dimulailah perkembangan Marriage Encounter di Indonesia dengan tenaga sendiri dalam bahasa sendiri. Dan ME di Indonesia berkembang menjadi 16 Distrik, 4 wilayah dan 5 lingkungan.

Gerakan Marriage Encounter

Visi : Cintailah satu sama lain seperti AKU telah mencintaimu
Misi : menyatakan nilai perkawinan dan imamat dalam gereja dan di seluruh dunia

Kapan Sebaiknya Anda ikut Weekend ME?

1. Bila anda ingin menikmati kembali saat saat masa romans anda, seperti saat anda berdua sebagai sepasang kekasih,
2. Bila anda memerlukan saat saat untuk anda berdua saling berbagi perasaan , tentang kegembiraan, tentang harapan, tentang masa depan, maka anda berdua berkesempatan untuk membicarakan dari hati ke hati.
3. Bila ada sesuatu hal kecil atau hal besar yang agak mengganggu relasi anda berdua dan sulit dibicarakan, maka program ME membantu anda berdua untuk lebih saling membicarakan dengan penuh kasih.
4. Bila anda memerlukan penyegaran dalam perkawinan anda.
5. Bila anda mau mengembangkan kemampuan anda untuk saling mendengarkan, saling mengampuni, saling berbagi beban dan menerima pasangan apa adanya
6. Bila anda mau memperbaharui panggilan anda, baik sebagai pasutri, sebagai Imam, Bruder dan Suster.

Bagaimana ME membantu Relasi Perkawinan?

Didalam weekend ME, kita akan belajar suatu cara komunikasi yang unik, yang kalau dijalankan … maka saling pengertian, saling memahami akan dapat dicapai.
Saling pengertian ini bukan hanya meningkatkan relasi kita sebagai pasangan, tapi juga relasi kita dengan anak-anak, dengan orang tua & mertua dan dengan sesama.

Kegiatan ME Distrik VI Bandung

Weekend Marriage Encounter diadakan 4 sampai 5 kali dalam setahun, mulai jumat sore sampai minggu sore.

Kegiatan after care yg berkesinambungan setelah weekend misalnya :
• Kelompok dialog, Renewal, Enrichment, talk show, seminar dll

Ikut serta dalam karya kerasulan gereja, khususnya dalam bidang keluarga,antara lain:

• Pendampingan orang tua pemandian bayi & orang tua komuni pertama.
• Membantu dalam kursus persiapan perkawinan
• Seminar, talk show dll tentang keluarga.
• Family Encounter.
• Pertemuan untuk orang tua

SHARE THIS
Previous Post
Next Post